Kabupaten Bungo kaya akan obyek obyek wisata yang dapat dikembangkan dimasa mendatang. Obyek obyek wisata yang ada di Kabupaten Bungo antara lain :

* Air Terjun Tegan Kiri
Terdapat di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, Bungo|Rantau Pandan berjarak kurang lebih 31 km dari Ibukota Kabupaten

* Gua Alam
Terletak di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, dan di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Pelepat, Bungo|Pelepat, berjarak kurang lebih 31 km dan kurang lebih 40 km dari Ibukota Kabupaten

* Sumber Air Panas
Terdapat di Kecamatan Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 41 km dari ibukota Kabupaten

* Wisata Alam
Berupa Dam Semagi di Kecamatan Tanah Tumbuh, Bungo|Tanah Tumbuh, berjarak sekitar 40 km dari ibu kota Kabupaten Bungo

* Air Terjun Punjung Empat
Penamaan Air Terjun ini karena airnya berasal dari bukit Punjung dengan puncak tinggi bertingkat, terletak di Rantau Keloyang Kecamatan Pelepat. Anda dapat tiba di sana dengan berkendaraan roda empat sepanjang 26 Km dan kemudian 4 km lagi masih harus berjalan kaki. Anda tak perlu merasa sia-sia. Searah bagian hulu dengan air terjun ini terdapat tiga buah gua alam. Cerukan gua bervariasi antara 3,5 sampai 35 meter dengan ketinggian permukaan 3-7 meter. Siapa tahu nasib anda baik, maka anda dapat membawa sarang burung layang-layang yang mahal itu. Itupun kalau belum dipanen masyarakat desa. Gua ini disebut Gua Batu Luah Muaro.

* Bunga Bangkai (Amorphopallus titanum)
Bunga bangkai ini umumnya mempunyai tinggi 1-3 m dari permukaan tanah. pada waktu mengembang menyebarkan aroma amis bau bangkai. Bau ini mengundang serangga (lalat, kumbang). Vegitasi bunga terdiri dari batang yang tumbuh keras dari tanah dan di atasnya bebentuk makota bunga berbentuk selendang dengan kuncup atas berbentuk paku raksasa berwarna merah hati. Pada beberapa tempat di sudut perumahan masyarakat sering tumbuh jenis bunga bangkai yang vegitasinya rendah berbentuk Kol dengan warna merah hati. Pada saat mengembang diameter mahkota bunga hampir setengah meter.

* Gua Alam
Terletak di Dusun Lubuk Mayan kurang lebih 20 km dari muara Bungo dan juga goa alam ini terdapat di Dusun Apung Mudik yang tidak jauh dari Dusun Lubuk Mayan Kecamatan Rantau Pandan, Bungo. Goa alam di Dusun Lubuk Mayan dikenal masyarakat sebagai Goa Kelelawar. Ribuan kelelawar beterbangan membentuk barisan menghitam bila keluar atau masuk goa dikala menjelang malam atau menjelang subuh hari dan ini merupakan suatu atraksi alam yang sukar dicari di tempat lain dalam lingkungan alam yang masih lestari. Asal anda jeli maka akan terlihat sang pimpinan yang bertubuh sedikit besar dari yang lainnya. Tempat bergantungnyapun tertentu seolah mahligai kebesaran berada di relung tinggi. Beda jika anda memasuki Goa di Dusun Apung Mudik Kecamatan Rantau Pandan. Berbagai bentuk Batu Granit akan ditemukan di sela lelehan air menembus bak lilin. Masyarakat dusun menyebutnya Goa itu Goa Tetesan Lilin. Tak jauh dari Goa bila melayang di atas sungai akan dijumpai sebuah lubuk dengan air berpusar berdiameter hampir 10 meter. Menurut cerita pusaran air terjadi karena ada cerukan batu atau lubang yang mempunyai hubungan dengan suatu daerah bunian (makluk halus).

* Sungai
Kabupaten Bungo dilewati oleh sungai besar antara lain Batang Bungo, Batang Tebo, Sungai Mengkuang, Sungai baru Pelepat, Sungai Kuamang dan Sungai Batang Jujuhan yang berpotensi sebagai wisata dan trasportasi namun hingga 2013 belum ada upaya untuk diberdayakan dengan lebih baik.

Share this Pos