17/05/2022

Wakil Bupati Bungo H. Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd memimpin apel gabungan peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 dilapangan Kantor Bupati Bungo Kel. Cadika Kec. Rimbo Tengah.

Hadir pada kesempatan ini Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Sekretaris. Kabag, Kapolres/Mewakili, Dandim/Mewakili, Kepala Pengadilan Agama, Ketua KPU, Kabid dan peserta apacara.

Mengawali sambutan ini Wakil Bupati Bungo mengajak kita semua untuk selalu mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga kita dapat berkumpul bersama-sama ditempat ini dalam keadaan sehat wal-afiat.

Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. semoga di Yaumil Akhir nanti kita semua mendapatkan Syafaatnya, amin ya robbal alamin.

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan Sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada hari ini, sebagai berikut:

Selama dua tahun terakhir. banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.

Hari ini saudara-saudaraku, adalah bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri digaris depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan. Ditengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau diseluruh indonesia.

Kurikulum merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid dimasa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak holangnya pembelajaran. Kini kurikulum Merdeka sudah diterapkan lebih dari 140.000 satuan pwndidikan diseluruh indonesia.itu berarti bahwa ratusan ribu anak indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memwrdekakan.

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena asesmen nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk "Menghukum" guru atau murid, tetapi sebagai reflesi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan sekolahnya menjadi inklusig dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagidengan lebih merdeka, itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakan pemajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru dan murid di indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai digaris akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.

: tanpa label

Share this Pos