Rabu 13092023

Seminar litelisasi digital sektor pendidikan, Wakil Bupati Bungo H.Safrudin Dwi Aprianto,S.Pd,M.M diundang sebagai pemateri dalam acara tersebut yang bertempat di SMK Negeri I Muara Bungo.


Seminar ini mengambil tema " Peningkatan Literasi Digital Sektor Pendidikan bagi pelajar SMK Muara Bungo.Ini adalah topik yang sangat relevan mengingat peran teknologi digital dalam sektor pendidikan saat ini.


Selain Wakil Bupati Jadi Pemateri dalam acara tersebut, hadir juga pemateri lainnya di antara nya, Plt Kaban Kesbangpol Bungo, Kepala SMK Negeri 1 Bungo serta dari RTIK Kabupaten Bungo Hafidz Hasyimi.


Kepala sekolah SMK Negeri 1 Muara Bungo Hanura mengatakan, dirinya mengucapkan terimakasih terimakasih kepada narasumber yang telah berkenan hadir didalam kegiatan acara ini 


"Saya juga ucapkan terimakasih kepada Bapak Wakil Bupati Bungo H.Safrudin Dwi Aprianto,S.Pd.,MM telah meluangkan waktunya untuk hadir di SMK Negeri 1 Muara Bungo ini.


bahwa budaya digital adalah adaptasi kebiasaan baru yang melekat pada teknologi digital. Semua usia harus terbuka terhadap teknologi digital dan belajar etika penggunaannya.


" Sumber daya digital harus dianggap sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari, karena ini penting untuk memahami sisi positif dan negatif teknologi digital dan mampu memilih dengan bijak, " ungkapnya.


Dia juga mengungkapkan perlunya menghindari penyalahgunaan teknologi digital seperti penyebaran hoaks, kejahatan daring, dan kecanduan internet.


" Tips untuk mengurangi kecanduan internet termasuk memutuskan koneksi, tidak melayani pesan yang tidak penting, disiplin dalam penggunaan internet, membuat zona bebas gadget, dan meningkatkan aktivitas fisik, " jelasnya.


Sementara itu Ketua RTIK Bungo Hafidz Hasyimi menjelaskan, tentang pentingnya literasi digital dalam era teknologi informasi.


Setiap manusia harus memiliki kemampuan untuk menjadi pembuat pesan dan konten di dunia digital, bahkan untuk anak-anak.


" Kemampuan untuk memproduksi konten digital tersebut dapat mencakup duplikasi atau pengembangan konten, baik yang orisinal maupun yang sudah ada, " jelasnya.


Dan yang perlu di ingat jangan selalu menyebarkan berita/informasi yang belum tentu kebenarannya, informasi yang di dapat kan tersebut harus di filter terlebih dahulu sebelum menyampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat ini tidak termakan dengan informasi yang tidak benar.


"Tantangan dalam interaksi di dunia digital tersebut meliputi informasi yang tidak terfilter, termasuk hoaks dan ujaran kebencian. Konten negatif seperti pornografi, perundungan, penipuan, pemerasan, ancaman, dan pelanggaran privasi.


Ancaman terhadap data pribadi dan pencurian identitas serta pelanggaran hak kekayaan intelektual (HAKI).,"Ucapnya.


Sementara itu Wakil Bupati menyampaikan temanya yang berjudul "Peluang dan Tantangan Era Digital dalam Mewujudkan 

Bungo Maju dan Sejahtera


Bahwa jejak digital adalah data digital yang tersimpan di perangkat atau online. Potensi negatif dari jejak digital termasuk pishing, doxing, dan pencemaran nama.


Maka penting merawat jejak digital dengan tidak memposting identitas diri secara terlalu terbuka, mengatur privasi dan keamanan, menggunakan akun berbeda untuk berbagai keperluan, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan memeriksa izin aplikasi.


"Apalagi saat ini masyarakat Bungo sering percaya dengan informasi yang hoaxs (Tidak terjadi) seperti mendapatkan pesan/WA yang berisikan memenangkan undian, habis itu meminta identitas diri kita atau yang lainnya, dan untuk mengambil hadiahnya, terlebih dahulu kita harus bayar pajak sekian persen, inilah terjadi pada masyarakat kita sendiri.


Oleh karena nya semoga kedepannya adik-adik siswa ini bisa bijak dalam menggunakan dunia digital.


"Poin-poin di atas memberikan pandangan tentang bagaimana generasi saat ini dapat menjadi lebih cakap dan cerdas dalam menghadapi era digital. Dengan literasi digital yang baik, etika bermedia digital, dan keamanan online yang tepat, kita dapat memaksimalkan manfaat teknologi digital sambil melindungi diri dari potensi risiko, " pungkasnya. *(eq)*

: tanpa label

Share this Pos