Pemkab Bungo akhirnya mengambil langkah untuk meliburkan semua sekolah, mulai dari TK hingga tingkat SLTA sederajat, 8-10 September. Kepastian diliburkannya sekolah ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bungo Hasrizal kemarin. "Iya, semua sekolah kita liburkan dulu sampai hari Kamis (10/9)", kata Hasrizal, Senin (7/9).

Keputusan penghentian sementara proses belajar mengajar di sekolahan itu, lanjut Hasrizal, sudah disetujui oleh Pemkab Bungo setelah melalui kajian hasil penelitian tingkat pencemaran udara yang kian hari semakin kotor. "Kita liburkan selama tiga hari. Nanti akan melihat kondisi di lapangan, kalau udara semakin tidak sehat bisa jadi kita tambah libur sekolah", papar Hasrizal lagi.

Keputusan Pemkab Bungo untuk meliburkan sekolah ini disambut baik oleh orang tua siswa, salah satunya Hadi, warga Rimbo Tengah. "Sebagai orang tua murid memang kita sudah menunggu keputusan ini (peliburan sekolah)", ungkapnya. Lanjut Hadi, melihat pekatnya udara Bungo beberapa hari terakhir membuat khawatir banyak orang tua murid, "Usia anak sekolah itu sangat rentan dengan penyakit pernafasan. Apalagi kabut asap di Bungo sudah cukup parah", tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo menyatakan pencemaran udara sudah melewati ambang batas. Kepala BPBD Kesbangpolinmas Bungo Indones mengatakan, pihaknya telah memeriksa tingkat pencemaran udara Bungo. Hasilnya Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 270 µg/m3. "ISPU Bungo kita nyatakan tidak sehat, hasil lab kita bersama Dinas Kesehatan menunjukkan jika ISPU sudah mencapai 270 µg/m3. Sementara batas minimalnya ISPU adalah 130 µg/m3", pungkas Indones.

: tanpa label

Share this Pos